Proteksi disini yaitu perlindungan
yang diberikan orang tua kepada anaknya. Sebagaimana kita tahu semua orang tua
tentu akan selalu protek dengan anaknya, orang tua kita selalu melindungi kita
bagaimanapun caranya. Hal itu merupakan bentuk ungkapan dari rasa sayang mereka
kepada kita. Akan tetapi ada orang tua yang begitu protektif kepada anaknya,
ini tidak boleh, itu tidak boleh, semua kegiatan kita harus diberitahukan
kepada orang tua.Disini ada dua pendapat mengenai masalah orang tua yang over
protektif. Pertama, ada yang setuju dengan proteksi orang tua yang berlebihan
dan berharap mendapatkannya dari orang tua mereka,dan itu biasanya terjadi pada
anak yang memiliki orang tua yang sibuk, pendapat kedua adalah tidak setuju
dengan orang tua yang over proteksi kepada anak, karena mereka merasa tidak
bisa menjadi diri sendiri tak bebas dan tertekan. Biasanya over protektif ini
ditujukan kepada anaknya yang perempuan. Perempuan itu sangat susah menjaga
dirinya, karena itu kebanyakan orang tua masih belum bisa memberikan
kepercayaan kepada anaknya unhtuk memutuskan keputusannya sendiri. Orang tua saya
sering mengatakan perempuan itu di ibaratkan sebagai telur, kita tahu telur itu
di butuhkan dan rentang akan retakan, asal telur itu tidak jatuh maka dia tidak akan pecah, apabila telur itu
ada cacat saja,busuk atau pecah tentu tak ada yang mau menggunakan tekur itu
dan biasanya lansung di buang. Hal itu sama dengan perempuan, perempuan itu di
butuhkan dia harus pandai menjaga diri, perempuan itu rentang untuk rusak, bila
tidak terkontrol dan kebablasan maka perempuan itu akan kehilangan
keperawanannya, apalagi di zaman sekarang pergaulan bebas itu sudah hal yang
lumrah. Walaupun begitu yang namanya laki-laki tetaplah akan mencari perempuan
yang sempurna dan tak cacat, cacat di sini lebih kepada keperawanan, jadi kalau
perempuan sudah cacat maka nasibnya sama seperti telur tidak akan terpakai
lagi, walaupun ada laki laki yang mau dengannya itu akan sangat jarang juga dan
pasti bila sudah ada masalah, aib kita akan diungkapnya. Oleh karena itu orang
tua sering over protektif kepada anak perawannya.
Anak yang selalu di proteksi tentu
bosan dan iri dengan anak lain yang bebas menentukan keinginannya. Akan tetapi
percayalah suatu saat kita akan rindu dan sangat mengharapakan proteksi orang
tua yang selalu kita kesalkan itu. Hal itu akan terjadi di saat kita sudah
dipercaya mendapat amanat dari orang tua kita untuk menjaga diri sendiri, memang
pada awalnya senang merasa bebas bisa melakukan apapun pergi dengan siapa pun
sesuai keinginan kita. Tetapi bila sudah terbiasa dengan proteksi orang tua pasti
kita akan bertanya pendapat orang tua kita dulu tentang yang akan kita lakukan,
apakah baik atau tidak, apakah benar atau tidak. Waluapun sudah terbiasa dan
sudah b isa mengambil keputusan sendiri masih saja ada rasa rindu dengan
proteksi orang tua,cerewetnya orang tua kita tentang yang akan dilakukan. Saya pernah mengalaminya,
saya sudah memutuskan apa yang akan saya lakukan akan tetapi rasanya belum tenang bila tidak bertanya pendapat orang tua,
takut salah mengambil keputusan, oleh
sebab itu saya menelpon orang tua saya untuk menanyakan pendapat mereka
bagaimana sebaiknya yang harus saya lakukan untuk mengatasi masalah saya ini, dan
orang tua saya hanya menjawab “semuanya tergan tung kamu,kamu sudah bisa
memutuskan sendiri dan sekarang coba putuskan apa yang menurut kamu baik untuk kamu”,
jujur saya agak kecewa dan tak ingin mendengar kalimat itu, kemudian saya
memaksa orang tua saya untuk memutuskan apa yang sebaiknya saya lakukan untuk
masalah yang sedang saya hadapi. Saya tau berarti saya masih belum dewasa dan
masih tidak yakin dengan diri sendiri.
Menurut pendapat saya, pastilah
suatu saat kita membutuhkan proteksi orang tua lagi setelah kita tak mendapatkannya.
Jadi menurut saya nikmati dan syukurilah apabila masih mendapat proteksi yang berlebihan dari orang tua kita,
sebelum kita kehilangannya. Bukan kehilangan juga sih tetapi lebih kepada memberikan
tanggung jawab kepada kita untuk mampu menjaga diri sendiri, akan tetapi
proteksi orang tua masih terus ada hanya frekuensinya saja yang berkurang dari
yang dulu.
Semua ini menrut pendapat saya, bila
ada dari tulisan saya yang tak berkenan di hati pembaca ataupun tak seperti
yang saya tulis, saya mohon maaf. Dan di mohon kritik dan sarannya terhadap
tulisan saya, Terima Kasih
0 komentar:
Posting Komentar